Rabu, 29 September 2021

PENETASAN TELUR NILA DENGAN INOVASI INKUBATOR

 



SISTEM INKUBATOR

Inkubator pada dasarnya merupakan sebuah perangkat tertutup yang dapat mengoptimalkan suhu dan kelembapan agar organisme sel dapat berkembang dengan baik. Dengan pengaturan suhu yang baik, fungsi tersebut dapat digunakan untuk proses penetasan telur, tidak terkecuali telur ikan. Teknologi penetasan telur ikan dengan inkubator telah digunakan di Intalasi Perikanan Budidaya Kepanjen di Kabupaten Malang.

Telur ikan nila yang biasanya dierami hingga menetas di mulut ikan yang masuk keluarga Cichlidae ini ditetaskan di incubator alih-alih di kolam pemijahan yang berukuran besar. Teknologi ini sangat membantu pengusaha produksi benih ikan nila mulai skala besar hingga rumah tangga karena dapat menghemat lahan produksi benih.

1.       PEMIJAHAN ALAMI

Pemijahan Ikan Nila secara alami di IPB Kepanjen dilakukan secara massal di wadah berukuran 8 X 40 meter dengan luasan 320 m2 dengan padat tebar induk 1 ekor/m2.  Perbandingan Induk jantan dan betina yang dipijahkan adalah 1:3. Lama pemijahan sejak induk ditebar hingga dapat diambil larvanya kurang lebih membutuhkan waktu selama 20 hari.

2.       MENGGUNAKAN INKUBATOR

Pemijahan Ikan Nila di IPB Kepanjen dengan penetasan menggunakan teknologi Inkubator menggunakan wadah dengan ukuran yang sama 8 X 40 m dengan luasan 320 m2 dengan padat tebar induk 1 ekor/m2. Perbandingan Induk jantan dan betina yang dipijahkan adalah 1:3. Tetapi perbedaan proses produksi benih secara alami dibandingkan dengan menggunkana teknologi incubator ada pada jangka waktu yang dibutuhkan hingga pemanenan benih. Apabila pemijahan dilakukan secara alami membutuhkan kurang lebih 20 hari hingga pemanenan. Dengan menggunakan teknologi Inkubator hanya membutuhkan waktu kurang lebih 13 hari hingga pemanenan larva. Suhu yang dibutuhkan di Inkubator untuk penetasan larva berkisar antara 28-30ºC.


 

3.       PERBANDINGAN

NO

ALAMI

INKUBATOR

1

Lama produksi kurang lebih hingga 20 hari mulai dari pemijahan Induk hingga penetasan larva

Lama produksi hanya 13 hari mulai dari pemijahan Induk hingga penetasan larva

2

Selama Induk mengulum telur, Induk tetap membutuhkan lahan luas untuk proses penetasan telur

Setelah pemijahan dan pembuahan telur selama kurang lebih 10 hari, telur dapat diambil untuk ditetaskan di Inkubator dan induk dapat diistirahatkan di lahan yang lebih sempit

3

Membutuhkan lahan dengan ukuran minimal 65 m2 untuk penetasan 50.000 butir telur

Membutuhkan Tabung incubator dengan ukuran 0,188 m2 (penghematan lahan hingga 350%)

4

Induk harus bepuasa selama proses penetasan telur

Induk dapat langsung memulihkan energy yang digunakan selama pemberokan dan pemijahan

5

HR( Hatching Rate / Daya Tetas) 80-90%

HR( Hatching Rate / Daya Tetas) 98%

6

Membutuhkan Waktu yang lama dan Wadah yang Luas

Dapat dilakukan untuk Produksi skala rumah tangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar