SISTEM INKUBATOR
Inkubator pada dasarnya merupakan sebuah
perangkat tertutup yang dapat mengoptimalkan suhu dan kelembapan agar organisme
sel dapat berkembang dengan baik. Dengan pengaturan suhu yang baik, fungsi
tersebut dapat digunakan untuk proses penetasan telur, tidak terkecuali telur
ikan. Teknologi penetasan telur ikan dengan inkubator telah digunakan di
Intalasi Perikanan Budidaya Kepanjen di Kabupaten Malang.
Telur ikan nila yang biasanya dierami
hingga menetas di mulut ikan yang masuk keluarga Cichlidae ini ditetaskan di
incubator alih-alih di kolam pemijahan yang berukuran besar. Teknologi ini
sangat membantu pengusaha produksi benih ikan nila mulai skala besar hingga
rumah tangga karena dapat menghemat lahan produksi benih.
1.
PEMIJAHAN
ALAMI
Pemijahan Ikan Nila secara
alami di IPB Kepanjen dilakukan secara massal di wadah berukuran 8 X 40 meter
dengan luasan 320 m2 dengan padat tebar induk 1 ekor/m2. Perbandingan Induk jantan dan betina yang
dipijahkan adalah 1:3. Lama pemijahan sejak induk ditebar hingga dapat diambil larvanya
kurang lebih membutuhkan waktu selama 20 hari.
2.
MENGGUNAKAN
INKUBATOR
Pemijahan Ikan Nila di IPB
Kepanjen dengan penetasan menggunakan teknologi Inkubator menggunakan wadah
dengan ukuran yang sama 8 X 40 m dengan luasan 320 m2 dengan padat
tebar induk 1 ekor/m2. Perbandingan Induk jantan dan betina yang
dipijahkan adalah 1:3. Tetapi perbedaan proses produksi benih secara alami
dibandingkan dengan menggunkana teknologi incubator ada pada jangka waktu yang
dibutuhkan hingga pemanenan benih. Apabila pemijahan dilakukan secara alami
membutuhkan kurang lebih 20 hari hingga pemanenan. Dengan menggunakan teknologi
Inkubator hanya membutuhkan waktu kurang lebih 13 hari hingga pemanenan larva.
Suhu yang dibutuhkan di Inkubator untuk penetasan larva berkisar antara
28-30ºC.
3.
PERBANDINGAN
NO |
ALAMI |
INKUBATOR |
1 |
Lama produksi
kurang lebih hingga 20 hari mulai dari pemijahan Induk hingga penetasan larva |
Lama produksi
hanya 13 hari mulai dari pemijahan Induk hingga penetasan larva |
2 |
Selama Induk
mengulum telur, Induk tetap membutuhkan lahan luas untuk proses penetasan
telur |
Setelah
pemijahan dan pembuahan telur selama kurang lebih 10 hari, telur dapat
diambil untuk ditetaskan di Inkubator dan induk dapat diistirahatkan di lahan
yang lebih sempit |
3 |
Membutuhkan
lahan dengan ukuran minimal 65 m2 untuk penetasan 50.000 butir
telur |
Membutuhkan
Tabung incubator dengan ukuran 0,188 m2 (penghematan lahan hingga
350%) |
4 |
Induk harus
bepuasa selama proses penetasan telur |
Induk dapat
langsung memulihkan energy yang digunakan selama pemberokan dan pemijahan |
5 |
HR( Hatching
Rate / Daya Tetas) 80-90% |
HR( Hatching
Rate / Daya Tetas) 98% |
6 |
Membutuhkan
Waktu yang lama dan Wadah yang Luas |
Dapat
dilakukan untuk Produksi skala rumah tangga |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar